[Podah Part II] Untuknya yang suka sok AKRAB!...
Berhenti Ingin Diterima, Mulailah Menjadi Layak Diterima (Catatan lirih dari Poltak, yang menulis dengan hati, memandang langit dan mencatatkan keresahan di atas tanah). Malam tadi, angin membisikkan sebuah pelajaran yang lembut di telingaku, tentang seseorang yang datang dengan langkah tergesa, tapi ingin diterima, seolah langit telah lebih dulu merestui kehadirannya. Kau datang seperti pagi yang tak sabar mengusir embun. Padahal di kota ini, orang-orang sedang belajar berdamai dengan sunyi. Mereka sedang menata ulang hatinya yang pernah diacak-acak oleh pendekatan yang pura-pura. Aku duduk di selasar petang itu, melihatmu mencoba terlalu keras untuk menjadi bagian dari kehidupan yang belum tentu ingin kau pahami. Kau bertanya, kau menggali, kau menilai terlalu cepat. Seolah manusia bisa dibaca seperti buku, seolah kasih bisa diukur dari frekuensi pertemuan, seolah keakraban bisa tumbuh dari sekadar basa-basi yang terlalu cepat disemai. Padahal, ada rasa yang tidak akan tumbuh ji...