Anak tidak pernah MINTA dilahirkan!
“Anak Tidak Pernah Minta Dilahirkan”
dari pandangan poltak sipendongeng miskin yang tak berwawasan
Anak tidak pernah mengetuk rahim. tidak pernah mengajukan permohonan resmi kepada dunia agar ia dilahirkan oleh orang tua tertentu, dalam situasi ekonomi tertentu, apalagi dalam rumah yang penuh luka.
MEREKA LAHIR, LALU MENANGGUNG SEGALANYA.
Termasuk kemiskinan orang tuanya.
Termasuk kemarahan yang diwariskan dari generasi sebelumnya. Termasuk TRAUMA yang tak pernah diselesaikan, tapi malah diteruskan. Dan ironisnya, sering kali mereka juga disalahkan.
“Kau tuh anak tak tahu diri!”
“Kau menyusahkan!”
“Kau bikin ibu jadi begini!”
Padahal mereka tidak pernah minta ada di dunia. Mereka hanya ingin... DICINTAI.
Banyak orang tua menginginkan anak yang patuh, cerdas, dan sukses, tapi tak pernah benar-benar hadir dalam tumbuhnya si anak.
Anak-anak kita tidak belajar dari OMELAN.
Mereka belajar dari SUASANA.
Mereka menyerap EMOSI.
Mereka MEREKAM getaran hati orang tuanya lebih cepat dari mendengar CERAMAH.
Kata “jangan merokok” tak ada gunanya jika ayah sendiri tiap malam menghisap dua batang di teras sambil nonton TV.
Kata “belajar yang rajin” akan terdengar hampa jika ibu lebih sering main HP daripada membaca buku.
Dan ketika mereka menangis atau marah, orang tua malah bilang:
“Aduh, kau kenapa sih, lebay!”
“Kau cowok, jangan cengeng!”
Padahal, yang mereka butuhkan cuma pelukan. Cuma validasi.
Jean Piaget, seorang psikolog perkembangan berpendapat, anak bukanlah miniatur orang dewasa. Mereka berpikir dan merasakan dengan cara yang berbeda. Mereka sedang belajar tentang dunia, dan ya, kadang caranya memang merepotkan.
Mereka tidak minta dilahirkan, tapi sejak lahir mereka dituntut:
Jadi anak baik.
Jadi siswa berprestasi.
Jadi pembanggakan keluarga.
Semua itu tanpa ruang untuk bertanya: “Apa kabar HATIMU, nak?”
Menjadi orang tua adalah PILIHAN, tapi menjadi anak adalah TAKDIR.
Jadi jika orang tua ingin DIHORMATI, bukan dengan mengungkit PENDERITAAN.
Tapi dengan menjadi manusia yang LAYAK dihormati.
Anak tidak lahir untuk mewujudkan MIMPI yang gagal diwujudkan orang tuanya.
Anak lahir untuk MENEMUKAN jalannya SENDIRI, dan tugas kita hanyalah MENDAMPINGI, bukan mengendalikan.
Anak tidak pernah minta dilahirkan. Tapi mereka berharap, jika sudah terlanjur hadir di dunia ini, MEREKA BISA DICINTAI TANPA SYARAT.
Bukan karena nilai raport.
Bukan karena gelar.
Tapi karena mereka adalah anakmu.
Cukup itu saja. Dan mungkin, dunia akan jauh lebih hangat, jika setiap anak tumbuh dari cinta yang benar-benar HIDUP di rumahnya.
okay, sekian dulu
Komentar
Posting Komentar