Enjoy enjoy saja!
“Brakkkkhh..!” tiba tiba motor revo yang ku naiki ditabrak saat aku bermaksud ingin menyeberangi ramainya jalanan sore itu.
“Waduhh.. ga apa apa mas?” tanya seorang driver ojol yang kebetulan melintas. Dia menegakkanku, aku berusaha menahan sakit, “hhh yah gaapa apa pak, maturnuwun njjih”, demikian aku meyakinkannya.
Tak berapa lama, orang yang menabrakku datang. “mas.. ini bagaimana?? motor saya sehancur iniloh..!”, dengan nada tinggi dia berusaha untuk mengintimidasi dan meminta pertanggungjawaban.
“Duduk dulu mas, saya Damanik,, jenengan??” demikian aku menyapanya. dia tidak menyebutkan namanya sebagai mana tanyaku. sambil membersihkan luka gores didengkul dan siku kiriku, aku menawarkannya air putih yang tersedia dalam tas ranselku. “Masnya mau kemana taa, kok ngebut dan tergesa gesa begitu??”, tanyaku penasaran. “saya baru pulang kampus mas, mau balik ke indekost, tiba tiba masnya menyeberang, ya saya kaget”. pungkasnya dengan nada kesal.
“Masnya ga lihat ya bapak tukang parkir itu sudah kasih kode untuk menyeberangkan saya?”, mendengar itu, simasnya terdiam dan berusaha untuk mencari pembenaran, dengan harapan aku akan memberinya ganti rugi dari kerusakan motor Fino yang dikendarainya. “ohh begitu, baik begini saja mas, motor masnya yang rusak biar saya betulkan, berhubung ini sudah sore, bengkel juga sudah banyak yang tutup, besok pagi biar tak bawa ke bengkel aja ya”. Ucapku menenangkannya. “nah kalau masnya ragu sama saya, silahkan simpan ktp, ktm dan sim c saya ini”, sambil menyodorkan dokumennya, tanpa pikir panjang, masnya mengambil jaminan dokumen yang aku sodorkan.
Bersama temanku Nael, besok paginya motor Fino yang rusak tadi kami bawa ke bengkel, untuk dibetulkan. Singkatnya, motor sudah baik dan semua biaya tagihannya 750rb. Dengan senang hati semua biaya itu ku tanggung sendiri dari dompetku, karena itulah yang diharapkan simasnya tadi.
“Eehe bodoh kali pun kau, masa dia yang nabrak tapi malah kau yang tanggung semua biayanyaa..”, kesal Nael kepadaku.
“Ini bukan persoalan siapa yang salah nel, kita memang mengupayakan win win solusi, tapi dalam hal ini, MENGALAH adalah sikap mulia yang harus dibudayakan. anggap saja begini cara Tuhan untuk melatih kita arti sebuah keikhlasan, barangkali ini jalan yang dibuka Tuhan untuk kita membantu orang lain, meskipun dengan caranya yang Agak Laen”. Jelasku sambil menceramahinya
“Ahh entahlah bangg”, jawab singkat nael sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Dan akupun senyum kambing sambil menepuk pundaknya.
Seminggu setelah kejadian itu, aku dapat panggilan untuk mengisi peran sebagai pasien OSCE di FK UNDIP, upahnya lebih dari cukup untuk menggantikan biaya perbaikan motor Fino milik masnya tadi. Bayangkan.. begitulah uniknya cara Tuhan menulis cerita hidup kita.
Matursuwun mas mas Fino, atas kejadian itu aku belajar enjoy merespon tiap goyangan hidup.
Komentar
Posting Komentar