Cinta disatu ketika
“Pren... aku pergi yaa, nitip kostku”, teriakku dari parkiran motor. dia andrew's, adek kelasku yang juga tetangga kamarku di Biara murti 127B. Hari ini niatku mau motor motoran keluar kota, ya tanpa tujuan aja, pokoknya keluar kota, berharap pada panjangnya perjalanan aku mendapatkan inspirasi, entah apapun itu, aku mau menerimanya menjadi tunjuk ajarku. Berjam jam kususuri jalan yang berliku, tak kunjung kutemukan persinggahan yang tepat, ku cari yang teduh, tapi teduh itu terasa panas, agaknya karena matahari terlalu semangat bekerja hari ini, tapi dari semua itu, ini bukan tentang datang, pergi, singgah dan beranjak.. Yaaa inilah dia cerita asmara disatu ketika, rasanya teringin aku mengukirnya dengan tinta hitam yang pekat dan tebal, kumainkan pikiran dan sajakku dengan karsa pedih bak lolongan dirimba, tapi kelemahanku melakukannya, aku mau bercerita dengan sederhana, tentang asmara yang sirna, dan tentang kembalinya aku dalam kebekuan dibara hati yang menyala nyala....